Senin, 22 Desember 2008

KAMU ADALAH HATIKU...

Kamu adalah hatiku...hatiku yang selalu membuat aku senang saat aku ada di dekatmu...hatiku yang selalu membuat aku bersemangat meski gelombang bertubi-tubi menghampiriku...hatiku yang selalu membuat aku tenang saat aku merasa gelisah di setiap waktu, di saat kamu marah aku merasa kehilangan hatiku itu, akankah engkau tahu di saat kamu marah saat itu pula aku bergelut melawan kata hatiku yang melebihi gelombang terbesar di lautan luas yang sewaktu-waktu dapat menghancurkan sesuatu yang indah yang ada di depannya.disini aku sedang melawan hati kecilku yang lain yang ingin memisahkan antara aku dan kamu.kamu tahu......permasalahan itu bagaikan bongkahan es batu yang keras, besar, tebal, kuat, kokoh yang berada di kutub utara yang ingin menghalangi perjalanan seseorang untuk berlayar melihat keindahan kutub utara itu...namun perjalanan seseorang itu tak bisa terhalangi oleh hal sebesar itu jika perjalanannya itu sudah dipersiapkan matang-matang.

Aku ingin melanjutkan perjalananku bersamamu untuk melihat indahnya kutub utara itu...aku ingin kamu untuk tidak cepat menyerah menghadapi tantangan itu dan tidak menjadi beku oleh bongkahan es itu...lelehkanlah es yang kokoh itu bagaimanapun caranya. Jika memang kesalahan itu terjadi pada nahkodanya mohon untuk tidak cepat berhenti melanjutkan perjalanan itu... hal yang indah sudah terbentang di depan mata, bersabarlah......sang nahkoda sedang mencoba memperbaiki kesalahan itu karena kelalaiannya!!!

Kamulah Hatiku Yang Terindah....hatiku yang kokoh dan tegar menghadapi suatu masalah...yang tak pernah mengeluh dan menyerah pada cobaan...yang tak pernah luluh oleh terik mentari yang menyengat...

Kamulah Hatiku...Saat kamu bersedih dan menghadapi permasalahan kamu menghadapinya sendiri tanpa ingin berbagi denganku...seolah-olah kamu tegar menghadapinya padahal aku tahu hatimu sedang menangis...

Sekarang hatiku bersedih dan marah.........................hatiku...hatiku...janganlah memendam kemarahanmu itu terlalu lama!!!Lampiaskanlah kemarahanmu itu kepadaku dengan menampar aku hingga engkau puas dan janganlah kamu memendamnya. Aku bersedih jika kemarahanmu itu tak kau hilangkan....aku lebih senang diriku ini dijadikan tempat pelampiasan emosimu daripada hatimu itu yang menjadi korban dari kesedihanmu...

Aku ingin perjalanan kita untuk melihat dunia yang indah dengan berbagai tantangannya dapat berlanjut hingga perjalanan kita berakhir pada tempat indah itu...tempat yang kita mimpi-mimpikan.(by vazca)

0 komentar:

Posting Komentar